Postingan

Hampir Setahun

Sudah hampir setahun yang lalu, Kakek yang selalu menemani keluarga kecil ku sudah meninggalkan kita semua di dunia. Beliau sangat luar biasa, bertahan hidup dalam kondisi harus bolak-balik ke rumah sakit untuk cuci darah. Hampir empat tahun waktunya, siapa yang tahan akan hal tersebut apalagi disaat umur sudah mencapai 75+ tahun. Almarhum kakek termasuk sosok yang kuat menahan rasa sakit itu. Ketika aku menjemput beliau di ruang Hemodialisis, auranya sangat menakutkan, bagaimana tidak pasien-pasien yang tertusuk oleh selang-selang di tubuh mereka. Namun, keluarga kami tidak sama sekali mengeluarkan biaya pengobatan kakek, syukurnya beliau ini adalah pensiunan dari salah satu perusahaan besar di Indonesia. Jadi, asuransi yanh membayar biaya berobat beliau. Ibuku yang selalu mengurusi proses asuransi dengan rumah sakit, beliau tidak merepotkan keluarga kami. Seharusnya keluarga kami yang sangat berterima kasih kepada kakek. Uang pensiunan setiap bulan darinya pasti cucu-cucunya selalu m

Speechless

Ramadan kali ini sebenarnya diriku ingin sekali fokus untuk bisa beribadah dan memaksimalkan waktu dengan sebaik mungkin. Di awal memang berjalan lancar sampai aku harus diberikan nikmat sakit, batuk berat yang membuat diriku harus membatalkan puasa karena harus minum obat dan suara ku sudah hilang tanpa jejak. Tiga hari berjalan dengan makin membaik batuknya hingga di hari keempat aku mencoba untuk bertahan puasa dan aku bisa sampai maghrib. Sakit tersebut membuat banyak agenda dan rencana tidak bisa dilaksanakan seperti jadwal ngajar yang harus dibatalkan serta janjiku untuk kumpul bersama teman-teman BEM UNJ harus dibatalkan. Kemudian, Ramadan kali ini menjadi rasa syukur ku serta rasa kekecewaan yang aku, saudara, dan mama ku rasakan karena di tanggal akhir puasa (sekitar tanggal 20-an) semua kebohongan yang sudah beliau simpan terbongkar. Walaupun beliau sudah bersumpah atas nama Tuhan dan tetap tidak mau mengakui apa yang ia sembunyikan dari kami. Ternyata, beliau melakukan hal y

041921

Jadi mau sedikit buat tulisan... Sudah beberapa minggu kondisi lagi kurang baik dari diri Perdi. Pertama, Kondisi Internal rumah yang sudah menjadi makanan sehari-hari perdi, selama hidup Perdi terus merasakan hal tersebut. Namun, Perdi saat ini merasakan kebosenan yang luar biasa. Mengapa bosen? Dia yang selalu keras kepala, ndak mau dibilangin, merasa dirinya selalu benar ada saja membalikkan fakta-fakta dan berbicara yang bertolak belakang dengan fakta yang ada.  Jika dirinya senang, dirinya bersama yang lain. Jika sedang susah, kami kena imbasnya beserta kami selalu disalahkan. Kebosenan tersebut akhirnya berimbas pada pikiranku, "Sampai kapan begini terus?". Mungkin bagi orang lain ini hanya masalah biasa, tetapi bagiku ini adalah masalah yang sudah ada sejak diriku lahir... karakter dan sifatku terbentuk dari lingkungan. Salah satunya lingkungan seperti yang aku jelaskan di atas. Di kala diriku sudah bisa menghibur orang-orang... receh kepada teman... ada di satu momen.

Kunang-kunang

Gambar
بسم الله الرحمن الرحيم Lama sekali diriku tidak mengunjungi blog ini. Kesibukkan yang aku hadapi begitu luar biasa sehingga aku merasa sangat bersalah karena membiarkan blog ini menjadi berdebu seperti barang yang telah lama tidak disentuh oleh pemiliknya. Namun, kali ini aku akan kembali beraktivitas menuangkan segala pikiranku ke sini, ke sobat karya. Nama blog yang telah ku beri nama. Apa makna dari sobat karya ? mungkin aku akan bahas ditulisan berikutnya. Pada kesempatan kali ini aku ingin kembali memberikan deskripsi singkat terhadap temanku, tidak hanya teman-teman seperjuanganku di BPH Desa Binaan Gen IX tetapi aku ingin menjabarkan tentang teman-temanku lebih dari itu. 15 manusia hebat saja tidak cukup karena aku memiliki manusia hebat lainnya yang tidak dapat berkesempatan di BPH Desa Binaan Gen IX. Apakah kalian kangen di sesi ini ? Pasti kalian telah menunggu lama sekali dan bahkan kalian mengira bahwa tulisan deskripsi temanku telah usai semenjak aku menuliskan kar

Tatap

Gambar
Sudut ruangan gelap menghampiri jiwa yang lemah. Seekor kucing datang dan siap menemani orang tersebut seakan-akan kucing itu mengetahui bahwa dia sedang sendirian. Orang tersebut mengusap bulu-bulunya dengan perasaan yang halus, menganggap kucing tersebut sebagai sahabatnya. "Apakah aku adalah manusia yang sangat tidak beruntung ?" gumamnya seolah ia berbicara kepada kucing. Perasaan lemah dan sedih mungkin bisa menjadi gambaran untuk orang tersebut. Terduduklah ia dibalik jendela dan menatap langit malam yang bertaburan bintang-bintang. "Ya, aku emang manusia yang tidak beruntung." Sejak masa sekolah, ia tidak begitu memiliki banyak teman bahkan pernah menjadi korban dari bullying , di kala temannya sedang asik bermain di lapangan. Ia hanya ingin duduk sendirian melihat temannya bermain, tak ada yang mau mengulurkan tangan kepada ia. Apakah ia yang tidak mudah bergaul atau temannya yang tidak memerdulikannya ? Ia sempat menyukai seseorang kala it

Behind the Stage

Bismillahirrahmanirrahim Siapa yang tidak mengenal dua karakter kakak beradk ini dalam serial animasi Uzumaki Naruto ? Yaa tentu saja kalian berpikir dia adalah ninja hebat dari keturunan klan Uchiha, yaitu Itachi dan Sasuke. Mari kita bahas satu per satu karakter ini. Itachi adalah seorang ninja yang sangat jenius, di usia yang masih muda dia telah menjadi kepercayaan petinggi Desa Konoha, kemampuan yang paling terkenal yang dimilikinya ialah genjutsu nya yang sangat luar biasa, diantaranya Tsukoyomi dan Izanami (jutsu terlarang). Masa-masa kehidupan yang ia jalani begitu berat, dimulai dari kehilangan orang terdekatnya yaitu Uchiha Shisui, hingga sengaja membantai semua klan Uchiha. Mungkin bagi orang yang belum paham dengan kondisi kehidupannya (seperti pada saat nonton di awal-awal episode) yang dilakukan Itachi adalah tindakan kejahatan luar biasa. Tetapi, semua yang ia lakukan itu sebenarnya adalah niat yang baik dan sebuah pilihan yang Itachi lakukan. Sebelum malam emban

Normal One

Gambar
بسم الله الرحمن الرحيم  Dua tahun yang lalu.... Katamu, Hanya sepucuk daun Yang kau berikan padamu Bagiku, Sebuah bibit lah Yang kau beri padaku Ya, sebuah bibit Kau tau kan sebuah bibit ? Jika nantinya aku tanam Lalu aku rawat agar terus tumbuh Butuh waktu lama Agar menjadi pohon Pohon itu bukan hanya sepucuk daun Seperti itulah kebaikan mu untukku Kamu dengan segala ambisimu Ambisi untuk menjadi teman yang baik Berkali-kali kamu katakan "Aku belum menjadi teman baikmu !"  Berkali-kali juga aku menjawab "Kamu teman baikku!" Entah bagaimana cara meyakinkanmu Mari kita telaah Sebenarnya, di sini, Aku lah yang belum menjadi teman baikmu Jangankan untuk memberi sesuatu Menghadirkan diri ku agar selalu ada waktu saja aku tak bisa Entah kamu yang merendah atau aku yang terlalu buta Aku dan kamu pun merasakan Kita sangat dekat, Tapi kita juga sangat jauh Aku terlalu canggung Dan kamu yang t